mungkin anda memiliki masalah yang sama seperti wacana yang dijelaskan diatas, beruntunglah anda membaca blog kami ini, karena kami bisa membantu anda dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Dual boot atau multiboot tepatnya, adalah jawaban dari masalah tersebut. Sebenarnya masih ada solusi lain dari masalah tersebut, virtualisasi dan integrasi OS, 2 solusi yang terakhir disebutkan sebaiknya diaplikasikan dengan menggunakan komputer - komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Kenapa demikian? Karena pada virtualisasi dan integrasi OS, operating system yang ada berjalan seiringan pada waktu yang sama pada sebuah komputer. Otomatis memory yang digunakan pun dibagi antara kedua OS, CPU pun diutilisasi oleh kedua OS yang ada secara bersamaan. Kalo kita biasa menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan biasanya sudah terasa lambat, itupun baru satu OS yang berjalan. Coba kalau ada 2 OS yang berjalan bersamaan? anggap saja OS kedua(guest) tidak menjalankan program didalamnya, tentu anda pikir ini hanya menjadi tambahan satu aplikasi saja. Anda salah bila berpikiran seperti demikian, karena sebuah OS sebenarnya adalah kumpulan dari program - program seperti kernel, service, driver dan sebagainya. Selain itu ketika OS kedua mengakses resources komputer anda, permintaan ini tidak langsung dikerjakan, tetapi perlu di translasikan (translasi dapat berarti proses yang tidak langsung) oleh OS pertama(host). Dengan demikian anda tahu kenapa komputer dengan spesifikasi rendah akan terasa sangat lambat dalam menjalankan solusi itu. siput....
Solusi yang tepat adalah dualboot atau multiboot. Solusi ini memberikan keleluasaan bagi masing - masing OS terhadap resources komputer anda. Kedua OS tentunya tidak dapat berjalan bersamaan, karena OS yang satu tidak bergantung terhadap OS yang lain. Jadi ketika anda menggunakan windows, pada saat itu tidak mungkin anda menggunakan linux.
Multiboot is my way!
Saya dulu pernah menggunakan 3 bahkan sampai 4 OS pada satu komputer. Tidak ada masalah yang berarti bagi saya, kecuali jangan sampai anda merusak partisi dari OS lain. hati2222! OS yang saya gunakan pada waktu itu adalah WindowsXP, WindowsVista, Redhat 9.0, dan Ubuntu 7.04(wuihh...!)
Kenapa bisa demikian? tentu saja setiap OS berdiri pada partisinya masing - masing, jadi minimal anda harus punya 4 partisi agar bisa seperti saya,tidak..tidak!seharusnya minimal anda memiliki partisi 3, kenapa? karena windowsXP dan WindowsVista bisa hidup dalam satu partisi NTFS. Windows bisa menempatkan file inti dari OSnya di folder apapun selain C:\windows, dengan demikian anda bisa saja menaruh %windir% di folder sesuka anda. Kenapa linux tidak demikian? karena setiap OS linux membutuhkan partisi yang memiliki mount point "/" atau root. Bisa saja anda memberikan partisi dengan mount point root untuk 2 OS linux yang berbeda, tapi tentu saja file dari instalasi linux pertama akan hilang tertindih oleh instalasi linux kedua...
Grub, GRand Unified Bootloader
Adalah sebuah bootloader(lihat wikipedia:boot) gratis yang cukup ampuh, anda bisa menggunakannya untuk 'memultiboot' OS2 yang ada dikomputer anda, dari manualnya didapat bahwa bootloader ini sudah mendukung OS - OS sebagai berikut: Linux, NetBSD, FreeBSD, openBSD. Tetapi walaupun demikian grub sendiri mendukung bootchain seperti yang dilakukannya ketika meload windows, saya rasa dengan teori ini grub dapat saja meload semua OS yang ada dengan cara bootchain ini, kecuali MacOS. MacOS memiliki perbedaan pada proses bootnya yang mendasar. Karena dirancang untuk komputer yang Apple based, dimana komputer ini tidak menggunakan metode seperti PC umum yang menggunakan MBR dalam proses bootingnys, Apple menggunakan EFI sebagai jembatan antara BIOS dan OS. Untuk multiboot yang satu ini anda butuh yang lain, sebut saja bootcamp(12).
Ingin tahu apa itu EFI, apa itu MBR serta bagaimana menginstall multiboot, ikuti terus posting saya di blog kami!! ^_^
No comments:
Post a Comment